Kalau cinta bisa diibaratkan, cinta itu seperti gas.
Tidak terlihat, tapi bisa tercium. Tidak memberati tapi bisa dihitung. Tidak berwujud tapi nyata.
Manusia itu materi. Materi itu terbagi menjadi ras murni atau campuran. Tiap-tiap ras dibagi lagi.
Sang murni menjadi senyawa dan unsur yang akan saling berkolaborasi dengan reaksi kimia.
Sedangkan ras campuran menjadi kumpulan heterogen (si egois) dan kumpulan homogen (si pembaur).
Manusia itu kaya atom yang selalu pingin mencari kestabilan. Selalu pingin semulia si gas mulia yang notabene sudah stabil dari alam. Atom itu selalu mencari cara gimana caranya bisa hidup stabil alias tenang, damai, dan adem ayem. Maka dari itu, manusia (atom) selalu mencari pasangan yang tepat dan cocok. Kalau dipaksa yang ada hanyalah perpisahan kembali. Contohnya ion natrium bernilai +1 akan berpasangan dengan ion klorida yang bernilai -1. Nah cocok akan, hasilnya akan sama dengan nol (0), stabil. Itu ikatan ion, ikatan antara cewek dan cowok, dimana cewek itu kation (+) dan cowok itu anion (-).
Kalau ikatan kovalen itu kaya ikatan persaudaraan. Kovalen koordinasi kaya hubungan bisnis (pertemanan). Kalau ion kompleks, kaya hubungan manusia dengan Tuhan, rumit untuk dimengerti tapi begitu berharga untuk terjadi.
Manusia itu punya sifat kaya sifat fisika dan sifat kimia.
Kalau sifat fisika itu diibaratkan jadi karakter, apa yang muncul, apa yang diliat, itulah dia dan masih bisa diubah kembali.
Tapi kalau sifat kimia itu diibaratkan jadi kepribadian, nggak keliatan, berada didasar, dan kalau udah punya kepribadian ini, susah bahkan hampir nggak mungkin lagi dirubah kembali.
Sekali lagi, manusia itu kaya atom-unsur. Nggak akan berguna kalau cuma sendiri, harus berinteraksi dengan reksi kimia (sosialisasi) membentuk senyawa (komunitas) baru deh bisa berguna dalam membentuk suatu barang yang akan digunakan demi hajat hidup bersama. Sebagaimana manusia mempunyai nama, atom juga dinamai sesuai dengan karakteristik masing-masing atom.
Menurut konsekuensi teori dalton dan Hukum Kekekalan massa oleh Lavoisier yang menyatakan “Di dalam suatu reaksi kimia, massa zat-zat sebelum reaksi (reaktan) sama dengan massa zat-zat setelah reaksi (produk).”- dari hal ini kita bisa menyimpulkan bahwa manusia yang konon katanya berasalh dari tanah, akan kembali ke tanah. Pernyataan tersebut terbukti benar adanya!
Kalau atom bisa memancarkan radiasi yang menjadi zat radioaktif, mungkin ini yang sering-sering disebut manusia “aura” atau “iner-beauty” yang terpancar tak kasat mata tanpa perlu memerlukan medium dengan kata lain tanpa melihat fisik.
Kalau atom terdiri dari proton, elektron, dan neutron dan yang berada di inti adalah proton dan neutron, manusia bisa dianalogikan mempunyai tubuh, jiwa, dan roh. Roh dan nyawa adalah ‘inti’ dari manusia itu sendiri.
Di dalam atom harus memenuhi tingkatan energi, semakin besar tingkat energi, menempati orbital yang semakin tinggi. Begitu juga dalam berhubungan, siapa yang makin dikenan dan dikasih manusia, akan menempati ruang yang lebih banyak dalam hati manusia dengan prioritas yang lebih tinggi pula.
Asas Aufbau:
Elektron-elektron cenderung menempati orbital-orbital dengan energi lebih rendah terlebih dahulu.
1s < 2s < 2p < 3s < 3p < 4s < 3d < 4p …
Dimulai dari tahap sekedar tahu, kenalan dan berteman, tambah akrab dan seterusnya... (sama hal-nya dengan keluarga dan persaudaraan, harus tahu, kenal dan bersaudara, lalu semakin akrab. )
Kaidah Hund
Jika elektron-elektron dimasukkan ke dalam orbital-orbital pada subkulit yang sama, maka elektron-elektron akan mengisi orbital satu per satu dengan arah rotasi (spin) yang sama sebelum dapat berpasangan.
Mungkin manusia harus begitu juga, harus punya satu arah pola pikir deh, baru itu berpasangan dan bisa menerima kalau terjadi perbedaan. Ahhhh, enaknya hidup berdampingan dengan damai.
- Persamaan reaksi harus setimbang baik dalam jumlah berat ataupun tipe atom-atomnya.
- Hukum kekekalan massa : Massa total zat pada akhir proses kimia adalah sama dengan massa zat sebelum proses berlangsung.
Kalau begitu, manusia bakalan diukur seadil-adilnya dalam peradilan akhir di akhirat nanti yah supaya seimbang. Karena apa yang dilakukan manusia itu pula yang dituai sebagai hasilnya. Ini suatu hukum kekekalan loh. Hukum artinya sesuatu yang sah dan konkrit yang tak terbantahkan lagi.
NB: ini ditulis berdasarkan perenungan sendiri. Boleh dianggap boleh diabaikan.
Kimia dasar 1-ppt 1 sampai dengan ppt 4
ADIOS.
Komentar
Posting Komentar