Saat ini
ketika hujan rintik dan sedang menungu di parkiran, aku merenung sejenak.
Merasa tidak
ada apa-apanya dan tersadar saat ini berada dalam ketidakberdayaan, tidak ada
pencapaian yang cukup berarti. Walau pun toh,
kesabaranlah yang diuji, dan hati yang teguh dipertaruhkan, biarlah penuaian
itu ada ketika kesungguhan diri dicapai…
Tersentak
aku seperti terbangun bahwa tak ada kuatku yang sanggup menopangku kalau bukan
DIA saja. Selalu merasa, “Ini keajaiban!” ketika kaki dapat melangkah masuk
melewati garis-garis batas, yang kata orang, itu sulit untuk ditembus.
Semakin aku
kecil hati bahwa orang se-tak berpengalaman sepertiku diberi kesempatan untuk
berkecimpung pada dunia tarik-ulur yang keras, yang tak mengenal kawan karena
yang ada hanyalah lawan. Dunia dimana pada akhirnya tak seorang pun dapat
dipercayai maupun diandalkan. Dunia kecil yang berputar di lingkaran setannya
sendiri.
Ketika
huruf ‘E’ bergabung dengan huruf ‘P’ menjadi symbol kekuatan yang seolah sulit
untuk ditembus…namun aku hanya perlu mencari celah, celah kecil yang kadang
sulit ditemukan.
Tuhan yang
penuh kuasa itulah yang membisikkan aku untuk menuntunku menemukan celah. Aku
hanya perlu lebih peka dan menajamkan telinga untuk mendengar suara lembut-NYA
itu, namun tegas.
Bilamana hal
ini akan berakhir, aku tak tahu karena yang kutahu ini semua latihan supaya aku
dapat lebih kuat untuk melangkah ke depannya nanti…
Akhir kata,
ADIOS.
Komentar
Posting Komentar