Dunia kerja itu jahat banget! Mulutmu! Dan aku males banget dengernya, bagaimana bawahan mencibir atasannya. Okelah kalau keterlaluan dan salah atasannya, terus segen buat ngomong, buat curahan hati jadi demikian. Tapi nggak perlu diiringi dengan melakukan kesalahan yang disengaja, ditambah lagi dengan omelan yang datang dari kelalaian diri sendiri, sadar diri aja dong! Seandainya saya mata-mata, habis sudah semua anak-anak ini, yang entah mengapa, oknumnya adalah laki-laki. Ilfeel banget! Mana kelelakianmu? Kenapa harus bicara di belakang pemimpinmu? Lantas, mungkin saja suatu saat nanti akan ada masa giliranku yang diomongin. Duh, duh, duh. Budaya bangsaku, berubahlah oleh pembaharuan budi, namun oleh siapa? Itu yang tak terpahami. Kalau sibuk karena kerja, sibuk dengan kewajaran, wajar nggak sih? enakan gabut atau dibayar karena qualified ? Oke, ada yang protes nih, aku seenaknya ngomong gini padahal belum tahu apa-apa. Iya, aku idealis, sampai nanti juga tetap idealis kok,...