Langsung ke konten utama

Saran Jitu buat Kabur


Aku punya beberapa saran yang sebenarnya ini rahasia, cuma beberapa orang selalu bertanya dan mendesak untuk tahu. Daripada berulang lagi, aku post sedikit aja yah di sini.
Buat kamu yang bingung bagaimana menghadapi penggemar kamu yang dulunya cuma sms dan kenal via social network dan diajak blind date ternyata dianya ‘bukan kamu banget’ tapi terlanjur ketemu muka dan muka, terus kamu mau kabur, oke ini sedikit tips yang bisa kamu lakuin untuk melakukan aksi kabur jitu.
First step. Kamu hanya butuh ngajak dia dinner. Ini saat yang paling pas buat ungkapin apa yang kamu rasain bahwa kamu NGGAK BANGET sama dia. Kamu harus tegas, tapi perhatikan manner yah. Ajak dia ke hotel atau restoran kelas atas, minimal bintang lima-lah, jangan di ruangan terbuka yah, tertutup saja.

Second step. Ternyata setelah diajak ngomong baik-baik dia masih nggak ngerti juga, padahal kamu uda gamblang banget memaparkan masalah dan perasaan kamu. Jangan stres. Tarik nafas yang dalam dan keluarkan gas H2S dari bagian tubuhmu yang menempel di atas jok bangku. Perlahan dan sangat anggun tanpa suara. Biarkan dia merasakan aroma sedap yang memabukkan.




Third step. Masih belum mempan? Oke. Kamu harus menghabiskan makananmu dulu, kalau bisa kamu memesan menu udang, kacang, atau apapun yang baunya menyengat (kalau ada pete atau jengkol, sangat disarankan). Setelah itu dekatkan wajahmu ke wajahnya, hati-hati, jaga jarak. Cukup 20 centimeter saja. Lalu, bersendawalah dengan aliran udara yang kencang tepat di wajahnya. Aroma sekaligus kenikmatan angin yang berhembus akan segera menyadarkan dia.





Final step. Kalau dia masih belum mau melepaskanmu dan mencoba memegang salah satu tanganmu, langkah cepat yang harus kamu ambil adalah korek hidungmu, kalau bisa mendapatkan upil atau ingus, itu hal yang sangat baik. Peperkan pada bajunya, tangannya, pipinya, dan rambutnya. Setelah dia kesibukan membersihkan diri, kamu harus segera berlari meninggalkan dia, alias kabur dengan kunci mobilnya dia. (pastikan anda sudah selesai makan dan bisa berlari dengan sepatu hak tinggi dan bisa menyetir, jika tidak, taksi adalah hal yang sangat disarankan)




Terimakasih atas perhatian anda. Semoga saran dan tips rahasia jitu ini manjur dan bermanfaat.
ADIOS.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Si Pita Hijau, Kuning, dan Merah

Ini pengalaman ospek yang lucu, menggemaskan sekaligus menyebalkan. Pasalnya, aku belum pernah mengalami hal seperti ini. Ini terjadi pagi hari saat hari pertama OKK, ospek untuk Universitas di Depok berlangsung. Jam 7 pagi kami semua harus berkumpul, tapi aku dan teman-temanku malah berjalan santai berlenggang kangkung bak putri solo yang memakai kebaya rapat jaman dahulu. Jadi pada intinya, kita jalannya santai aja padahal ada kakak senior berjakun yang jagain dan ternyata kita nggak boleh naik bikun(alat transport)ke balairung, tempat berkumpul dan acara berlangsung. Otomatis, kita mesti lari-larian dari teknik melewati ekonomi, melewati jalan diantara FIB dan FISIP. Ngos, ngos. Pemeriksaan. Cek list, pass... Jalan santai lagi sambil menikmati hawa sejuk yang agak menusuk kulit tapi pemandangan hijaunya daun menyegarkan sekali. Kami seperti menganggap ini adalah jalan santai, jalan pagi bagi para manula untuk menghindari osteoporosis. Sementara, senior-senior berjakun sudah ber...

Jadi Anak Kecil

Sebenarnya kepikiran aja tadi di jalan, enak yah kalau jadi anak kecil. Minta ini itu seenaknya, berasa nggak punya beban kalau orang yang diminta bisa aja kelimpungan buat memenuhi permintaan itu. Tinggal ngambek aja kalau ga dikasih, bisa marah-marah seenaknya, paling ditabok dikit. Bisa merengek dan melakukan kesalahan tanpa benar-benar disalahkan. Enak yah kalau jadi anak kecil yang punya orangtua yang sayang dan care gitu, yang protective dan selalu bisa diajak komunikasi. Enak banget, nggak perlu pusing mikirin besok makan apa, laporan udah selesai atau belum, ketemu rival nyebelin, atau mikirin besok mau pakai baju apa dan godain mas-mas mana lagi. (eh) Jadi anak kecil itu gampang-gampang susah, tinggal minta, tinggal nangis buat nyari perhatian. Buktinya aja baby , pipis, pup, laper, apa-apa semua tinggal nangis. Digigit nyamuk, gatel, nangis. Ga bisa tidur, nangis. Sakit, nangis. Nah, giliran orangtua yang rempong, mengartikan semua ketidakjelasan dari anak kecil. Bi...

Mengeluh

Seandainya aku punya kesempatan untuk memilih untuk mengeluh, pasti aku akan mengeluh terus. Sayangnya, aku nggak pernah dikasih pilihan untuk mengeluh, malahan aku digenjot untuk selalu bersyukur, bersyukur, dan bersyukur dalam segala keadaan. Dan itu sangat MENYENANGKAN! Setiap orang selalu ingin mengeluh, boleh mengeluh. Hampir tiap hari aku bisa dengar orang  lain mengeluh. “Aduh capek.” “Aduh ujian tadi nggak bisa L ” “Aduh! Nggak ngerti pelajarannya...”  “Aduh, badan sakit.” Dan segala macam aduh dan aduh dan aduh. Sepertinya mengeluh itu enak. Aku yakin, sekali dua kali pasti ada kata aduh terlontar dari bibirku, tapi untuk full   mencurahkan segala keluh kesah, mulut ini seperti dibekap. “DIAM KAMU!” Waktu itu pernah jalan jauh, tentulah capek dan spontan aku bilang, “Aduh, capek.” Langsung saja pernyataan itu ditanggapi dengan tegas, “Jangan ngeluh!” Pernah aku bilang, “Aduh, nggak ngerti pelajaran ini.” Dan orang akan menatap dengan ta...