Papa...!
Mama...!
Awalnya aku ragu ikut atau nggak soalnya transport ke MetroTV kan nggak murah dan juga nggak jelas. Jadi, nasibku gimana yah kalau aku mesti nge-bolang sendiri. Tapi ternyata memang masih ada orang yang mau repot-repotin diri sendiri, maksudnya di sini dalam arti yang positif. Jadi maksudnya masih ada orang yang mau ngurusin masalah transport bagi mereka yang nggak punya, nggak bisa, nggak dapet alat transportasi yang memungkinkan ke Metro TV di bilangan Kedoya, Kebun Jeruk sana. Jadi maksudnya lagi, aku pingin cerita dikit, dikit aja mengenai pengalaman kali ini. J
Cara pemilihan alat transportasinya pake voting loh dengan detail kapasitas dan harganya. Negara kita kan negara demokrasi, bebas mengemukakan pendapat dan mengajukan ide tapi tetap dengan aturan dan dapat dipertanggung-jawabkan. Yah, jadilah kita semua memilih yang murah meriah yang penting sampai dan kebersamaannya, yaitu METROMINI. (kami Mahasiswa yang merakyat)
Yup, kita ke Metro TV naik Metromini.
Keren kan? Ini masih setengah penuh loh.
Kebayang dari Depok-Jakarta-Depok mesti duduk maupun berdiri sama-sama di dalam mobil kaleng ini? Seru banget. Pantat berasa kaya disetrika.
Waktu sampai, udah sore, semua pada sholat. Karena aku nggak sholat, jadi aku makan bakso di deket sana, abang-abang penjualnya ada di sebelah sungai dan suasananya gelap gitu. Bukan karena aku suka yang gelap-gelap loh, Cuma ini udah waktunya makan, kalau nggak makan bisa maag, jadi karena pilihannya hanya itu yang tersisa ya sudah-lah. Pertama, nanya dulu seporsi berapa, harganya 6rb, terus karena kita anak kos yang hemat jadi kita tawar harganya jadi 5rb. Abangnya sih oke-oke aja dan kita polos banget menerima kemurahan hati si abang tanpa rasa curiga sedikit pun.
Setelah makan dengan sesendok cabe, hem, rasanya sih enak walau sedikit aneh. Nggak tahu deh isi di mangkok apa, soalnya buat lihat isinya aja nggak keliatan, mana banyak nyamuk lagi. Habis makan, yah bayar, terus ke di dalam gedung Metro dan masuk studio.
Masih sempet foto-foto dulu, ketawa-ketawa dulu, dengerin pembacaan peraturan sebagai penonton, tiba-tiba... kruyuk, kruyuk.
Suara perut kaya diperes. Buset etah bujut nih. Ternyata eh ternyata usut punya usut, nih gara-gara si abang ngasih saos sambel. Pantesan rasanya agak aneh. Kita semua pasti tahu kan beritanya kalau sambal botolan yang biasa dipake abang-abang itu yang dari pepaya,tomat busuk ditambah pewarna yang nggak jelas juntrungannya ditambah lagi cabe kering yang nggak tahu deh asal-usulnya. Ampun, sakit banget! Selama on air (bahasanya mantap!) mesti tetap senyum, pandangan ke arah Pak Andi dan Narasumber dan nggak boleh banyak gerak, ngunyah, ngomong, liat-liat, dsb. Ya ampun, jadi patung nih. Niat mau beken dikit, masuk tv bentar, siapa tahu pak sutradara tertarik dan nawarin jadi salah satu pemainnya gitu, malah harus menerima bahwa perut musuhan dan nggak mau diajak kompromi.
Jadilah aku menahan sakit, bukan karena kebelet. Kalaupun ke WC mesti ada aturannya dan mesti minta ijin. Ternyata, ribet banget sih yang kerja di industri per-tv-an. Narasumber 3 orang, akan ditayangkan pada 23 September 2011 hari Jumat jam 21.30. Silahkan, yang berminat boleh nonton karena acaranya akan menginspirasi anda. Saya tidak dibayar oleh Pak Andi untuk mempromosikannya hanya disuap oleh sebuah buku tentang pengalaman hidup salah seorang narasumber. Yup, beneran satu per satu orang di bagiin bukunya.
Dan ada juga doorprize-nya. Ini juga nih yang mau diceritain. Tentang Mrs. Muscle. Dia kan ragu banget tuh mau ikut, malah sempet nggak mau ikut. Tapi aku bujuk aja supaya ada temennya. Emang kalau udah rejeki-nya nggak kemana, eh pas doorprize ambil undian, namanya disebut. Alhasil, dia dapet grand piano, ini buktinya...
Bercanda ding, dia dapet polo shirt berlogo Kick Andy plus namanya eksis lantaran disebut dari atas panggung. O-a-lah, saya yang ngajak dia yang dapet. Nggak apa-apa sih, yang penting masuk tv. Hehe. Papa, mama, jangan lupa nonton yah, anakmu tetap tidak tenar.
Akhir kata, itulah pengalaman nonton acara wawancara langsung di studio walaupun hasilnya bukan live tapi cuma recording. Tapi seru banget, pulangnya tetep naik metromini dan sampai di kos kembali jam 12 malam. Ini akan jadi pengalaman baru yang asyik dan nggak terlupakan.
ADIOS.
Komentar
Posting Komentar