Pada akhirnya, tidak ada seorang pun yang bisa dipercayai. Manusia adalah simbol dari kekecewaan. Berharap kepada manusia adalah sia-sia, sebab manusia adalah sosok yang suka berdalih. Tidak ada yang tidak ditambahi kebohongan dalam berucap, kecuali SATU ORANG. SATU ORANG yang tiada berdosa dan bernoda.
Manusia boleh menjadikan SATU ORANG itu menjadi
panutan dan teladan. Namun sesungguhnya, sekuat apapun manusia berusaha untuk
menyamakan kedudukan kesempurnaan seperti SATU ORANG itu, tidak akan pernah
bisa mencapainya. Seharusnya, manusia berdamai dengan dirinya sendiri. Beberapa
menyangkal, suatu bentuk dalih lainnya. Suatu kesombongan ketika menganggap
diri benar atau melakukan pembenaran diri.
Marah adalah suatu tindakan spontan ketika merasa diri
hebat, ketika merasa Tuhan Yang Di Atas ingin dibela. Padahal, siapa yang
memerlukan pembelaanmu? Bahkan kau sendiri yang patut dibela oleh DIA yang mengatakan
akan berjalan di depanmu dan berperang untukmu? Lantas mengapa tidak berdiam
diri? Hampir saja kakiku tergelincir untuk ikut dalam permufakatan yang keji. Ketika
melakukan apa yang sebenarnya tidak Tuhan perintahkan untuk dilakukan, sesungguhnya
kamu sudah berdusta dihadapan Sang Pencipta Alam Semesta.
Tidak takutkah manusia pada api neraka, hukuman kekal
dan penderitaan yang tiada akhir? Permohonan ampun tidak akan lagi didengarkan
oleh Penguasa Jagad Raya. Mengapa kamu masih berbantah wahai debu? Sudahilah atau
matilah!
ADIOS.
Komentar
Posting Komentar