Sumber: http://www.spring.org.uk/2015/12/this-question-could-change-many-of-your-habits.php |
Mungkin aku menulis dalam kegeramanku atau mungkin aku menulis dalam kebingunganku.
Musuh yang buas bukan berasal dari luar, tapi dari
dalam. Ingat bagaimana Yesus dikhianati oleh murid-NYA sendiri, Yudas Iskariot?
Betapa sedihnya perasaan Yesus saat itu, entah bagaimana membayangkannya. Namun,
sepertinya saat ini, hal tersebut juga yang terjadi.
Aku diam, aku tidak membuka mulutku untuk perkataan
yang dituduhkan padaku. Tiga orang yang berbeda, ini yang kuketahui, entah
masih ada lagi di luar sana, yang mengatanasnamakan diriku mengucapkan kata yang
tidak aku ucapkan. Kalian mungkin berpikir aku merasa tertuduh? Ya, aku memang dituduh.
Entah, aku ingin bertanya, “Mengapa?” tapi apa gunanya? Toh, oknum-oknum itu tetap akan melakukannya.
Tanpa sadar aku membangun benteng pertahananku
sendiri. Krisis kepercayaan. Lagipula, mengapa aku harus percaya pada orang
lain? Seperti post-ku sebelumnya,
manusia itu suka sekali berbohong. Entah apa yang ada dalam kepala setiap kita
sehingga tidak sinkron antara fakta dan bualan semata.
Apakah masih ada orang jujur di dunia ini? Yang tulus
hati dan tidak menyimpang, tidak dengki ataupun pemarah, tidak mencibir namun
memaafkan? Lantas, mengapa kutuntut orang lain seperti itu jika aku sendiri
belum mampu? Pertanyaan ini, kurasa berlaku bagi setiap yang membaca tulisan
ini.
Komentar
Posting Komentar