Bukan aku
yang menutup diri dan menyembunyikan siapa aku sebenarnya.
Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis
dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua
orang.
Dikenal semua orang, jadi bukan aku yang menyembunyikan diri
untuk mengenalkan siapa aku sebenarnya. Tidak banyak yang kututupi tapi justru
seringkali orang yang berbicara dengan ku tutup telinga dan tutup mata mereka
untuk memperhatikan apa yang sebenarnya ada dihadapan mereka dengan jelas,
namun mereka tidak mau peduli.
Hai anak manusia, engkau tinggal di
tengah-tengah kaum pemberontak, yang mempunyai mata untuk melihat, tetapi tidak melihat dan
mempunyai telinga untuk mendengar, tetapi tidak mendengar,
sebab mereka adalah kaum pemberontak.
Bukan aku yang tidak mau berbagi hal yang berharga itu, bukan
aku yang tidak mau mengajak mereka untuk ikut bersama menggali suatu harta yang
berharga. Ada dua hal:
Jangan kamu memberikan barang yang kudus
kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan
diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.
Dan
"Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku
mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku
mau bermurah hati."
Jadi semua bukan kehendakku. Yang pertama, buka hati, relakan
hati, untuk mau tahu, mau diajar, mau mengerti atas rahasia-rahasia yang
tertutup bagi mereka yang tidak berhak mengetahuinya, tapi diberitakan bagi
mereka yang dianggap layak untuk mengetahuinya.
Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui
rahasia Kerajaan Tuhan, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan
dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan
sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti.
Menjadi jelas mengapa begitu banyak ungkapan, begitu banyak
perumpamaan, karena BAPA-ku pun demikian dalam berucap kata, dalam menuturkan
dan menyampaikan hal yang harus ia sampaikan karena itu:
Karena itu, perhatikanlah cara kamu
mendengar. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan
diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan
diambil, juga apa yang ia anggap ada padanya.
Ah, ngeri lah kalau hal-hal ini disiarkan bagi mereka,
mungkin dunia ini akan gila, mungkin sebagian memberontak, atau mungkin
sebagian berbalik dari jalannya yang jahat menuju jalan yang benar.
karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang
menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya.
Sedikit bung, sedikit yang tahu jalan kebenaran…
Janji TUHAN adalah janji yang murni,
bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam
dapur peleburan di tanah.
Apa? Dimurnikan? Siapa yang tahan? Pemurnian itu adalah
sesuatu yang menyakitkan dalam setiap prosesnya dan setiap prosesnya adalah
pemurnian untuk menjadi layak.
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan
uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Tuhan kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
JanjiNYA, hadiahNYA, memang layak untuk diperjuangkan.
Buatlah aku mengerti, maka aku akan
memegang Taurat-Mu; aku hendak memeliharanya dengan segenap hati.
Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar
kamu mengerti pengharapan
apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian
yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus.
Halleluya, Amin.
Komentar
Posting Komentar