Seseorang
seringkali berkata:
Waktu aku
galau dan mulai GJ, waktu aku udah nggak karu-karuan pikirannya, Cuma pertanyaan
itu yang dia tanyain dan aku akan mengangguk sambil menjawab, “Iya.”
Entah kenapa,
pertanyaan singkat dan sederhana itu seolah punya arti, “Kamu percaya aku?”
Atau
“Kamu
kenal aku kan?!”
“Kamu
harus percaya padaku.”
“Jangan
galau lagi.”
“Jangan
pikir yang aneh-aneh.”
“Kamu
nggak kenal aku yah?”
“Aku
setia, sama seperti BAPA-ku setia.”
Dan
sejuta makna lainnya.
Jadi ingetS
di masa lampau, 2000 tahun yang lalu pernah berkata pada muridNYA.
"Telah sekian
lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku?
Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata:
Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.
Tidak percayakah
engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan
kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di
dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.
Percayalah kepada-Ku,
bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya,
percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.”
Dari perenungan itu, seharusnya
dan memang harus aku menyadari bahwa keraguan itu tak boleh ada lagi.
Perkataan Orang itu begitu
dalam, begitu menyadarkan aku tentang sebuah pertanyaan
“Do you know Me?”
Dan pada akhirnya aku harus
menemukan diriku mengatakan
“Yes, I know You, Jesus.”
ADIOS
Komentar
Posting Komentar