
Memang aneh, aku mungkin bisa saja menjadi aktivis,
sosialita, atau kumpulan peneliti dan akademisi, pejuang revolusi atau public speaker yang handal. Sejujurnya,
itu semua memang bisa dicapai. Setiap orang bisa belajar mengenainya, tapi ini
bukan soal mampu atau tidak, ini soal hati. Mau ke mana hati melangkah dan
mengarah? Sebenarnya aku sudah menemukan dan jatuh cinta dalam dunia menulisku,
tapi sepertinya aku belum bisa menjatuhkan pilihan hidup kepadanya. Dalam duniaku,
menulis adalah sesuatu yang harus menunggu, di daftar panjang pencapaian yang
sudah ditetapkan bagiku. Kegagalan dan pertentangan acap kali terjadi, tapi tak
mengapa. Berkarya harus tanpa batas, berkarya tak harus seterkenal itu, tidak
sepenting itu untuk dikenal, tapi bagaimana menyampaikan pesan dan meneruskan
buah pikir yang tertanam pada otakku, sehingga dapat disebar sebagai bibit yang
kemudian akan bertumbuh, entahkah di tanah subur atau gersang, suatu saat bibit
akan bertumbuh kalau dirawat dengan baik, dengan benar, dengan perjuangan dan
kerja keras yang tiada menyerah.
Yah, suatu saat pasti ada buah yang akan dipetik,
kalau kita benar-benar bisa mengusahakannya. Aku tidak terkekang dengan apa
yang aku jalani sekarang, sebab pencapaian suatu tujuan tidak mesti dari satu
jalur saja, terkadang kita harus berbelok, walaupun phytagoras adalah jalur terpendek, tapi ujungnya akan sama seperti
Hukum Hess dalam kimia. Upss!
ADIOS.
Komentar
Posting Komentar